Showing posts with label Info. Show all posts
Showing posts with label Info. Show all posts
Sulawesi Tenggara dengan 4 Kabupaten/Kota Tertuanya dan Paling Dikenal

Sulawesi Tenggara dengan 4 Kabupaten/Kota Tertuanya dan Paling Dikenal


image : wikipedia
Dilansir dari wikipedia, Sulawesi Tenggara atau yang biasa disingkat Sultra  merupakan sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian Tenggara pulau Sulawesi dengan ibukota Kendari,

Provinsi Sulawesi Tenggara terletak di Jazirah Tenggara Pulau Sulawesi, secara geografis terletak di bagian selatan garis khatulistiwa di antara 02°45' – 06°15' Lintang Selatan dan 120°45' – 124°30' Bujur Timur serta mempunyai wilayah daratan seluas 38.140 km² (3.814.000 ha) dan perairan (laut) seluas 110.000 km² (11.000.000 ha).

Sulawesi Tenggara awalnya merupakan nama salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan dan Tenggara Sulselra dengan Baubau sebagai ibukota kabupaten.
Sulawesi Tenggara ditetapkan sebagai Daerah Otonom berdasarkan Perpu No. 2 tahun 1964 Juncto UU No.13 Tahun 1964, maka ada 4 wilayah telah di kenal saat itu

Sulawesi Tenggara pada masa pemerintahan Negara Kesultanan – Kerajaan Nusantara hingga terbentuknya Kabupaten Sulawesi Tenggara pada tahun 1952, sebelumnya merupakan Afdeling. Onderafdeling ini kemudian dikenal dengan sebutan Onderafdeling Boeton Laiwoi dengan pusat Pemerintahannya di Bau-Bau. Onderafdeling Boeton Laiwui tersebut terdiri dari :

Afdeling Boeton;
Afdeling Muna;
Afdeling Laiwui.

Yang perlu diketahui bahwa Onderafdeling secara konsepsional merupakan suatu wilayah administratif setingkat kawedanan yang diperintah oleh seorang (wedana bangsa Belanda) yang disebut Kontroleur (istilah ini kemudian disebut Patih) pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Sebuah onderafdeling terdiri atas beberapa landschap yang dikepalai oleh seorang hoofd dan beberapa distrik (kedemangan) yang dikepalai oleh seorang districthoofd atau kepala distrik setingkat asisten wedana.

Status Onderafdeling diberikan oleh pemerintah Hindia Belanda kepada daerah-daerah yang memiliki kekuasaan asli dan kedaulatan yang dihormati bahkan oleh pemerintah Hindia Belanda sendiri. Pengakuan kekuasaan ini diberikan karena daerah-daerah tersebut bukanlah daerah jajahan Belanda namun sebagai daerah yang memiliki jalinan hubungan dengan Belanda.

Dalam beberapa anggapan bahwa Onderafdeling merupakan jajahan kiranya tidaklah benar, karena dalam kasus Onderafdeling Boeton Laiwoi terdapat hubungan dominasi yang agak besar oleh Belanda sebagai pihak yang super power pada masa itu dengan Kesultanan dan Kerajaan di Sulawesi Tenggara khususnya Kesultanan Buton, sehingga diberikanlah status Onderafdeling Boeton Laiwoi.

Afdeling Kolaka pada waktu itu berada di bawah Onderafdeling Luwu (Sulawesi Selatan), kemudian dengan Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 1952 Sulawesi Tenggara menjadi satu Kabupaten, yaitu Kabupaten Sulawesi Tenggara dengan ibu Kotanya Baubau. Kabupaten Sulawesi Tenggara tersebut meliputi wilayah-wilayah bekas Onderafdeling Boeton Laiwui serta bekas Onderafdeling Kolaka dan menjadi bagian dari Provinsi Sulawesi Selatan Tenggara dengan Pusat Pemerintahannya di Makassar ( Ujung Pandang ).

Masa Orde Lama 1964

Selanjutnya dengan Undang-Undang No. 29 Tahun 1959, Kabupaten Sulawesi Tenggara yang dimekarkan menjadi empat kabupaten.

 Ke empat kabupaten dari 17 kabupaten yang ada sekarang ini   merupakan kabupaten  yang tertua di Sulawesi Tenggara dan paling di kenal di Sultra hingga di luar provinsi karena merupakan kabupaten/kota terdahulu di jazirah Sultra sebelum Sulawesi Tenggara seperti yang kita lihat sekarang ini .

Berikut nama-nama kabuapten/kota yang dimaksud :

  1. Kabupaten Buton
  2. Kotamadya Kendari,
  3. Kabupaten Kolaka, dan
  4. Kabupaten Muna.
 Ragam Budaya Koltim, Pererat Keharmonisan Ecnits

Ragam Budaya Koltim, Pererat Keharmonisan Ecnits


KOLTIM-Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) merupakan salah satu daerah otonomi baru (DOB) di jazirah Sulawesi Tenggara yang   memiliki beragam budaya. Keragaman tersebut dapat dilihat dari lima  kelompok  adat masyarakat yang ada di Kabupaten Kolaka Timur. Lima  kelompok masyarakat yang dimaksud adalah  adat masyarakat  suku Tolaki sebagai pribumi, adat Bugis, adat Bali, adat Jawa dan suku lainnya, yang sudah hidup berdampingan sejak puluhan tahun silam.

Mereka hidup rukun dan saling bergandengan dan berbaur  budaya, sebab tradisi dan budaya tersebut telah diwariskan secara turun temurun  sebagai peninggalan yang harus dilestarikan.  Tradisi dan budaya tersebut bisa meliputi seni musik, tarian, permainan, busana, kerajinan tangan dan kuliner.

 Misalkan tradisi tarian Lulo, biasanya diadakan pada penyelenggaraan pesta pernikahan yang digelar  suku tolaki, saat prosesi acara berlangsung  maka suku lainnya  seperti, suku bugis, dan suku-suku  lainnya  yang ikut hadir dalam acara tersebut ikut  menikmati tarian tersebut, bahkan tarian ini telah berkolaborasi dengan budaya bugis, jika dulu tarian lulo musiknya menggunakan gong yang disebut tawa-tawa, maka sejak bercampurnya dengan adat perkawinan bugis yang saat melangsungkan pernikahan menggunakan musik Band atau sejenisnya  maka tarian lulo pun lebih asyik dengan menggunakan musik tersebut, bahkan beberapa suku seperti, Jawa, Bali dan suku lainnya ikut menikmati tarian lulo tersebut. Dengan tradisi ini membuat mereka hidup rukun dan lebih harmonis.

 Kecepatan Informasi Diera Sekarang,  Membuat Warga Bersyukur

Kecepatan Informasi Diera Sekarang, Membuat Warga Bersyukur


Image Ilmu Anak Loea
KOLTIM-Majid salah satu warga yang berasal dari kabupaten Konawe Utara (Konut) propvinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), saat berdiskusi  dengan beberapa kerabatnya menjelang pesta pernikahan anaknya di desa Tawainalu kabupaten Kolaka Timur (Koltim)  terdengar  saat bercerita jika pihaknya sangat bersyukur dengan kecanggihan  teknologi  informasi sekarang ini.

Ia mengungkapkan hal itu ketika usai mengundang salah satu kelurganya yang berada di kota Kendari melalui pembicaraan dalam telpon genggamnya.

“Hallo saya bapaknya Pitri maaf deela saya undang melalui HP anak  perempuan saya yang  pertama mau kawin tolong kasih tahu semua keluarga disitu agar menghadiri pesta pernikan anak saya pada hari sabtu tanggal 18 Januari, tempatnya di dekat SMK Negeri 1 Tirawuta, oke datang yahh,”undangnya melalui telpon genggamnya Kamis,16/01/2020.


Majid pun  bercerita tentang pengalaman yang  pernah dilaluinya  pada tahun 80-an  ketika dirinya sedang menuntut ilmu pendidikan disalah satu perguruan tinggi  di kota Makassar . Bahwa dirinya sangat kesulitan memperoleh informasi apalagi mengenai sistim pengiriman uang saat itu .

“Dulu waktu saya kuliah di Makassar waktu itu namanya masih Ujung Pandang kalau untuk memberitahukan  keluarga disini pokoknya biasa hampir satu bulan baru bisa sampai informasinya melalui surat, apalagi kalau bapak mau  mengirimkan saya uang lewat wesel pos, huumm pokoknya sudah hampir mati kelaparan baru tiba itu kiriman,”kenangnya. 

"Tapi sekarang ini sangat luar biasa contohnya saja tadi ini coba bukan melalui HP mana saya mau sempat lagi turun di Kendari mengundang, oleh karena itu kita sangat bersyukur hanya perhitungan menit saja kita sudah bisa memberitahukan keluarga yang berada ditempat jauh,"syukurnya.

 Tak dapat dipungkiri kecanggihan dan kecepatan informasi saat ini memang luar biasa maka suatu hal yang wajar untuk kita syukuri karena sekalipun kita berada diluar negeri kita dapat berinteraksi dengan kelurga, teman dan siapa saja yang ada kaitannya dengan kita, dengan menggunakan berbagai pasilitas informasi.

Maaf tulisan masih semrawut berhubung masih dalam penulisan dan pengeditan silakan kunjungi lain waktu terima kasih
The WhatsApp GTM Group is Now a Trend

The WhatsApp GTM Group is Now a Trend

Image tinta jurnal 
Along with the development of technology, gathering no longer always have to meet physically. People can use technology so that they can still communicate together at the same time without having to hold meetings. One of them is the presence of whatsApp group abbreviated as GTM Tolaki Mengane Group or also commonly called the Mepokoaso Tolaki Movement. GTM is a wa group that is now starting to trend among the Tolaki ethnics, wa groups that are often discussed in the Anoa Earth or Southeast Sulawesi land (Southeast Sulawesi) especially the Tolaki tribe. Now has a number of members spread across various regions and even abroad with various professions.

The whatsApp group was created a few years ago by one of the mothers who worked in the education agency in the North Konawe district, Elnitun Rayuni S. Sos or more familiarly in the wa Hanif group who is also the admin and chair of the GTM Group. His work is now a means of sharing information, sharing, exchanging opinions, especially a place for mutual humor in accordance with other tags in the Tolaki language "Mengane" and is a connecting friendship for the young and old, especially the Tolaki tribe by promoting the Tolaki dialect.

When judged by this wa Group, it can strengthen the unity of the Tolaki tribe in order to remain united and not divorce as well as a means to actively preserve the culture of the Tolaki language. Not only that but through one of these social media groups, members can discuss and interact to solve a problem if something happens in their respective areas, for example, last year's floods that hit Konawe, North Konawe and surrounding areas they can discuss helping to spread information and even contributing to victims, so that its creators deserve to be appreciated and "GTM IS THE BEST".

As for the other benefits, the emergence of the WhatsApp GTM group can also function as;

1. Personal marketing. Its members can function the WA group to promote the creativity or expertise of each of them and carried out in a subtle and non-vulgar way. For example, marketing expertise as an artist or whatever creations can be needed by others such as, if you have a side business that others need.

2. Networking. Through the GTM wa group its members can expand the network by building a broad networking system.


3. Entertaining. The WA Group, mentioned above according to the other tags "Mengane" as a place of humor, means we can use it as entertainment for fatigue, exorcism, and confusion. Usually in groups there are lots of funny meme posts, funny stories or funny topic discussions from group members. This is quite entertaining but remember you must keep yourself limited so that you don't get late in the group so that you ignore work or other activities and remember not to violate the privacy policy.

4. Monitoring. My example as an author on this website blog also joins several WA groups, ranging from wa groups, organizations, journals, parties, businesses to join in this GTM group but not very active, rarely posting, rarely commenting and rarely responding due to very professions requires a lot of concentration. But still diligently checking the group. Usually this type is the type that does not want to miss the latest information. This type of group member like me really likes to monitor.

5. Personal branding, because through this WA group some members can build a branding system through messages sent to the group being discussed.

To watch GTM has meaning in two versions namely, if it is used in the WhasApp group then the extension will become the Tolaki Mengane Group and if used to solve a problem the extension will be the Tolaki Mepokoaso Movement so this is great how GTM can function in two lines.

Okay guys, here's the information about the GTM WhatsApp group, thank you for visiting, don't forget to click the reaction button so that this blog can grow and greet you with creation.

Author: Darson 


If you want to translate into Indonesian, CLICK HERE



loading...