![]() |
Ilustrasi |
Padahal jika ia memahami betul mengenai siapakah dirinya yang tercipta dari air mani yang hina, tidak
memiliki apa-apa dan kelak hanya menjadi makanan ulat tanah belaka setelah mati
dalam kubur.
Sifat sombong tak jarang akan menjerumuskan seseorang pada sikap
mengkufuri nikmat Allah, karena ia menganggap bahwa segala sesuatu yang telah
dimiliki dan dicapainya, baik itu kekayaan, kedudukan, dan kepandaian adalah
semata karena jerih payah dan usaha kerasnya sendiri. Padahal diatas semua itu
segala kenikmatan ataupun keberhasilan adalah semata karena karunia dan
pemberian Allah.
Sehingga orang yang sombong tentu akan menerima balasan Allah SWT,
karena jika Allah yang memberikan balasan maka tentu orang yang sombong akan binasa akibat prilakunya.
Maka dari itu, hendaklah kita senantiasa berhati-hati dari
kesombongan yang membinasakan tersebut, dengan cara bersikap merendah dan selalu mengingat akan kebesaran dan
kekuasaan Allah SWT serta ingat akan kelemahan dan kehinaan diri kita sebagai mahluk
yang berlumuran dengan dosa.
Jadi marilah kita jadikan ilmu, jabatan dan kekayaan untuk saling berbagi jangan disombongkan karena sesunggunya ilmu, jabatan dan kekayaan yang singgah pada anda itu bukan milik anda, itu hanya titipan dan ujian, bila pemilik berkehendak mengambilnya maka ilmu, jabatan dan kekayaan yang anda miliki akan hilang.
Mungkin ada baiknya saya menceritakan melalui tulisan ini mengenai kisah saya, waktu saya pernah berlaku sombong, hingga saya merasakan balasan yang mengecewakan dan menyakitkan, beruntung saja saya masih dikaruniai pertolongan hingga saya menyadari hal tersebut, mungkin saja saat itu dibalik kesombongan yang saya lakukan masih terdapat niat dan prilaku yang dinilai baik oleh Allah SWT. Adapun kisah yang saya ceritakan dalam konsep kehidupan saya maksudnya agar menjadi sebuah contoh untuk dicermati, jadi tak perlu jauh-jauh mencari contoh tentang prilaku sombong yang baru di dunia sudah dirasakan.
Terus terang saja saya sebagai author di blog ini memang pernah merasakan hal itu ketika mulai di bangku SMP, saya merasa ada ilmu yang saya miliki dalam pelajaran, dimasa SMP dulu pada saat itu saya merasa bangga karena diantara dari sekelas teman saya bahkan satu sekolah saat itu saya dikenal jago pelajaran bahasa inggris, sehingga saya saat itu merasa sombong tak mau mendengarkan pendapat teman-teman saya dalam hal apapun pada hal saya tidak sadar kalau ada juga pelajaran yang banyak saya tidak mengerti misalkan pelajaran kimia, parahnya lagi saat duduk di bangku SMA kesombongan makin memuncak hingga saat duduk di kelas dua dan tiga bahkan guru bahasa inggris saya remehkan, saat itu guru mengetahui hal itu kalau saya meremehkannya sehingga tak jarang mau mengajak saya berbicara atau menegur saya seharusnya pada saat itu saya sadar jika kemampuan saya masih sangat terbatas waktu itu, guru bisa saja mengskors saya ataupun memberikan nilai yang rendah.
Akhirnya balasannya pun saya rasakan betapa kecewanya saya, pada hasil ujian nilai saya muncul tidak sesuai yang saya harapkan justru teman-teman yang saya remehkan dalam pelajaran ini mereka dapatkan nilai yang lebih tinggi dari saya sebab saat itu ujian masih sistim manual, huuhhh !, beatapa malunya saya saat pelajaran yang paling saya suka dan di jagokan justru orang yang saya pandang rendahan memiliki nilai yang tinggi, padahal sejak di bangku SMP tiga sekolah menengah tingkat pertama yang pernah saya tempati belajar untuk sekelas saya boleh dikatakan saya sangat di jagokan bahasa Inggris saat itu, jika pembaca adalah pelajar yang pernah sekolah di MTSN 1 Watampone (1992), SMPN 1 Watampone (1993) dan SMPN 1 Tirawuta (1993-1994) yang merupakan sekelas saya maka anda pasti tahu jika saya terkenal pandai dalam pelajaran ini .
Lalu pada saat dibangku SMA saat itu saya pindahan dari SMUN Rate-rate ke SMU PGRI Watampone (1996) dimana di SMU PGRI Watampone era itu juga saya memiliki harta yang masih kurang dimiliki teman-teman saya yakni, pada era itu jika ada siswa yang memiliki motor dialah yang terpandang dari teman-temannya sehingga rasa sombong pada diri saya berlebihan saat itu saya merasa pandai dalam pelajaran bahasa inggris dan memiliki motor hingga tidak mau berteman yang tak selepel dengan saya saat itu saya memilih-milih teman.
Suatu saat saya jatuh dari motor, bahkan motor saya rusak parah dan sebagian peralatannya hancur karena menabrak sapi, berarti hukuman mulai berjalan setelah masuk kuliah di ujung pandang saat itu rasa sombong tambah meningkat, bisa dikatakan kesombongan terus melakat dan menjadi karakter kebiasaan saya.
Hingga semua akibat prilaku saya yang sombong telah terjawab ketika waktu masih di Bone Sulawesi Selatan sebagian apa yang saya sombongkan mulai diambil pemiliknya Om, yang sudara kandung bapak saya yang merupakan orang terpandang pada eranya di Bone saat itu khususnya dilingkup Dinas Pertanian karena saat itu jabatannya merupakan sekretaris dinas pertanian yang memiliki prestasi yang dibanggakan telah meninggal setelah beberapa tahun sebelumnya Ibu kandung saya meninggal kesedihan itu mulai menggajal kesombongan dan beberapa harta yang pernah aku banggakan tak ada lagi serta ...............................Maaf tulisan ini masih semrawutan berhubung masih dalam proses penulisan belum diedit, saya mau shalat jumat silakan dikunjungi lain kali.
Saya berikan contoh, misalkan pada tahun ini anda mengetahui cara menyusun script
gambar slide lalu pada tahun berikutnya ternyata anda lupa berati itu ilmu telah
kembali kepada pemiliknya.
Jadi sekali lagi janganlah sombong dengan apa yang anda miliki
karena ingat! ,kesombongan itu dapat membawa kebinasaan.
Terima kasih atas perhatiannya semoga dapat bermanfaat.
0 coment�rios:
Post a Comment